Kamis, 30 Juni 2016

Fenomena E-sports di Indonesia

0 komentar
E-sport team (gamingesport.com)
Elektronik sports atau yang lebih dikenal dengan e-sports belakangan ini sangat sering terdengar di telinga kita. Lalu apa sebetulnya e-sports ini? Mendengar kata sports, pasti kita berpikiran bahwa itu merupakan satu jenis olahraga. Namun ternyata tidak seperti itu. E-sports adalah permainan/game dengan menggunakan console atau PC yang dibawa ke tingkat kompetitif atau tingkat yang lebih profesional. Pelaku e-sports ini juga tidak main-main, mereka dibayar untuk mengikuti turnamen, dan memenangkan hadiah dari penyelenggara. Bayaran pelaku e-sports sendiri tidak segan-segan. Sebut saja salah satu anggota tim Na'vi Dota2 yaitu Dendi yang telah meraih banyak pundi-pundi dari prestasinya di bidang ini.
Dendi (teamliquid.net)
Pelaku e-sports disebut sebagai gamer profesional. Disebut demikian karena mereka memang yang terbaik dalam permainan itu. Setiap hari para gamer ini melakukan latihan agar performa mereka tetap terjaga. Dalam video di bawah ini diperlihatkan salah satu tim terkenal dari Dota2 yaitu OG sedang berlatih.
Dunia e-sports ini sudah banyak digeluti oleh tim-tim dari berbagai negara. Di Eropa, China, dan America hal ini sudah mulai merambah sebagai sesuatu yang menghasilkan banyak pundi-pundi uang. Prize pool dari sebuah turnamen internasional sudah tidak terhitung lagi banyaknya. Streaming turnamen tersebut dapat dilihat dari twitch dan youtube. Para produsen hardware pun mulai melirik e-sports sebagai media pemasaran. Banyak gamer pro yang disponsori berbagai peripheral gaming mulai dari headset, monitor, mouse, dan sebagainya.
Mouse steelseries na'vi edition (bit-tech.net)
Menengok perkembangan e-sports di dalam negeri rasanya seperti langit dan bumi. Bagaimana bersinarnya para gamer pro di luar negeri dibanding prestasi tim-tim e-sports di dalam negeri. Team seperti Na'vi, Virtus Pro, OG, Evil geniuses, tentu sudah sering terdengar di kalangan gamer dalam negeri. Namun bagaimana dengan team di dalam negeri? Bisakah anda menyebutkannya? Bagaimana kalau menyebutkan nama roosternya?
Prestasi e-sports di dalam negeri memang belum pantas dibilang bagus. Untuk turnamen regional saja masih kalah jauh dibanding negara-negara tetangga seperti Philipina dan Singapura, bagaimana dengan turnamen internasional. Memang tidak baik menyalahkan seperti itu karena memang di dalam negeri banyak faktor yang mempengaruhi minimnya prestasi ini. Biaya yang utama. Butuh dana yang tidak sedikit untuk membeli perangkat keras penunjang serta membuat camp untuk para pemain. Kemudian masalah lain adalah buruknya fasilitas internet di Indonesia. Cukup simpel, dalam dunia e-sports, internet buruk akan mempengaruhi reflek dari pemain yang tentu saja akan membuat kualitas permainan buruk. Yang terakhir adalah adat di Indonesia. Siapa orang tua yang mau anaknya berjam-jam bermain games? Tidak belajar, tidak mengerjakan PR? Tentu tidak ada. Padahal terpendam bakat di anaknya di dunia e-sports. Tentu ini menjadi sebuah "wasting talents".
Sekilas gaming di Indonesia (antaranews)
Namun akhir-akhir ini terdengar kabar bahwa pemerintah mulai mendukung e-sports. Dalam salah satu artikel jagatplay, salah satu SMK telah membuka kelas e-sports. Ini tentu menjadi batu loncatan bagi e-sports Indonesia untuk semakin berkembang. 
Dunia e-sports sangat berpotensi. Main game, dapat uang, adalah impian para gamer. Selain itu pasar komponen PC juga akan semakin meluas. Nama Indonesia juga akan terkenal di kancah dunia nantinya bila dapat bersinar di turnamen Internasional. Dengan sisi positif sebanyak itu, apalagi yang ditunggu? Jaya terus e-sports Indonesia!

Senin, 27 Juni 2016

3 Kesalahan umum dalam merakit sebuah PC

0 komentar
Merakit PC merupakan sebuah kesenangan tersendiri bagi mereka yang sudah malang melintang. Namun menjadi hal yang sangat rumit bagi seorang newbie dalam merakit PC. Berikut adalah beberapa anggapan yang salah tentang memilih part dalam merakit sebuah PC :

1. Memilih kartu grafis berdasarkan VRAM

Sebelum melanjutkan ke pembahasan permasalahan, apakah sebenarnya VRAM itu? VRAM adalah memory dalam sebuah kartu grafis. Tentu VRAM tidak berpengaruh terlalu banyak terhadapa FPS yang selalu diidam-idamkan para PC builder. Memilih kartu grafis sebaiknya diprioritaskan pada seri dari kartu grafis tersebut, bisa dilihat pada NVIDIA terbaru yaitu GTX 1080 dengan performa oke.

2. Prosessing data lama, ini pasti karena RAM sedikit

Seringkali terdengar dalam pengolahan-pengolahan data yang amat banyak, prosesnya sangat lama. Terumbar dari mulut sang pemilik penyebabnya adalah RAM yang terlalu sedikit. RAM memang berpengaruh pada proses pengolahan data. Namun tidak signifikan. Pengolahan data paling banyak memakan kerja CPU. Walaupun RAM anda besar, namun menggunakan CPU yang berspesifikasi rendah, tidak akan berpengaruh pada kecepatan prosessing data. Pada intinya upgrade CPU lebih baik daripada upgrade RAM

3. Casing dan seisinya adalah CPU

CPU adalah sebuah chip. dengan ukuran yang kecil kurang lebih 5cm x 5cm.  CPU berarti central processing unit. Sementara box besi besar dinamakan casing. Casing berfungsi sebagai tempat dimana komponen saling bekerja (VGA, CPU, HDD, motherboard).
Itulah beberapa kesalahan pemula dalam merakit sebuah PC. Dengan artikel ini, semoga dapat membantu PC builder ke arah yang lebih baik!!

Sabtu, 18 Juni 2016

1 kabel untuk semua gadgetmu!

0 komentar
Pernah merasa direpotkan dengan kabel gadgetmu? pernah mengalami kerusakan kabel gara-gara kabelnya terikat satu sama lain? inovasi teknologi terus berkembang. Dengan teknologi yang satu ini, bukan masalah lagi untuk memanajemen kabel gadget anda dengan baik.
Alat ini terdiri dari 1 konektor dan beberapa output dengan port yang berbeda sesuai kebutuhan user. Untuk lebih jelasnya lagi bisa kita lihat dari video unbox teraphy berikut ini!

Kamis, 16 Juni 2016

Powerbank dalam dompetmu? Bisa saja!

0 komentar
Musuh utama para pengguna smartphone adalah boros daya. Smartphone era modern mempunyai kemampuan yang tidak diragukan lagi. Namun performa ciamik ini dibarengi dengan kebutuhan daya yang besar. Terkadang ketika saat dibutuhkan, daya smartphone habis. Bisa dibayangkan frustasinya hal ini.

Powerbank menjadi solusinya. Penyimpan cadangan daya ini amat sangat membantu. Namun terkadang selalu membawa powerbank membuat mobilitas terganggu. Untuk itulah alat ini dibuat. Dompet dengan powerbank di dalamnya. Seperti apa? check this out!

Kamis, 26 Mei 2016

Cryorig mengeluarkan Casing PC? Seperti apa?

0 komentar
CRYORIG. Salah satu pendatang di manufaktur komponen PC. Didirikan di tahun 2013. Dalam produk yang dibuatnya, cryorig mempunyai filosofi yaitu membuat coolest RIG as possible. Cryorig memang hanya memproduksi di segmen cooling. Lihat saja R1 Ultimate dan R1 Universal. Di segmen entry level ada H7 dan H5 yang bisa dipasang di mana saja. Tapi itu hanya sementara sampai casing ini keluar.
Cryorig mengumumkan keluarnya sepasang casing mini ITX. Casing OLA terinspirasi dari Apple's Mac Pro. Casing ini berbentuk tabung dengan fan sebesar 140mm di bagian atas. Untuk motherboard, Casing keluaran Cryorig ini support motherboard dengan form factor mini ITX dan yang lebih garang lagi, support kartu grafis ukuran full-size yang mana dapat membuat casing ini upgradeable untuk ukuran mini ITX. Casing Cryorig TAKU merupakan casing minimalis dengan kaki kayu yang juga support kartu grafis sepanjang 250mm.
Cryorig memang belum lama di pasaran Hardware. Namun casing seperti ini membuat line-upnya semakin lengkap selain line-up di segmen coolernya. So? Want to buy some?

Minggu, 22 Mei 2016

Logitech G402 Hyperion Fury - Mouse dengan presisi dan akurasi tinggi

0 komentar
Apa gunanya membangun sebuah PC Gaming high-end tanpa menggunakan peripheral yang baik. Kelangsungan bermain game pasti akan terasa tidak seru, tidak menarik, bahkan mengalami losing streak berkali-kali. Sebuah peripheral yang wajib dimiliki gamers adalah mouse. Banyak genre game yang sangat mengandalkan mouse. FPS, Moba dan MMO adalah sekian dari banyaknya genre game yang membutuhkan mouse agar dapat optimal. Produsen peripheral gaming bersaing untuk memanfaatkan pasar ini. Kenyamanan dan performa menjadi harga mati untuk sebuah mouse. Inilah yang coba Logitech padukan pada mouse gamingnya yaitu G402 Hyperion Fury!

Spesifikasi

Diambil dari situs web Logitech Indonesia

Unboxing

Kemasan yang diusung oleh Logitech sangat simpel dan sangat merepresentasikan kekuatan utama dari G402. Sebuah mouse meluncur dengan kecepatan tinggi. Di sisi lainnya Logitech menampilkan fitur-fitur dari mouse ini seperti 8 programmable button dan delta zero technology.
Di dalam kemasan terdapat bintang utama dari tema kali ini. G402 Hyperion Fury yang sekilas tampak elegan dengan warna hitam minimalis dengan logo G. Tidak banyak desain yang macam-macam sehingga menghasilkan kesan simpel. Kabel mouse ini juga termasuk panjang. sekitar 1,5 meter. Seperti mouse pada umumnya, terdapat tombol klik kanan dan klik kiri, dan juga scroll wheel yang bisa ditekan. 
Mouse ini tidak untuk left-handed gamer. Terlihat dari tombol tambahan yang semuanya di sebelah kiri. 2 tombol tambahan untuk ibu jari di sebelah atas. 1 tombol untuk ibu jari di bawah. Dan tambahan 2 tombol lagi untuk telunjuk. Sayang sekali tidak ada tombol khusus untuk mengatur DPI. Juga tidak terdapat pemberat dan scroll wheel kanan kiri seperti G502. Namun banyaknya tombol tambahan ini sangat membantu gamer untuk memainkan gamenya mengingat tombol-tombol ini dapat diatur fungsinya sesuai kebutuhan.
Beralih ke desain, mouse ini sangat tidak direkomendasikan untuk mereka yang kidal. Semua tombol tambahan yang berada di sebelah kiri dan ergonomi yang seperti itu tidak cocok untuk pemakai tangan kiri. Material yang ditawarkan mouse ini terbilang cukup baik. Di area ibu jari material yang digunakan berbeda dengan daerah yang lain. Ini untuk menciptakan grip yang kuat dengan dibarengi grip di sisi kanan
Untuk urusan grip, semua jenis grip akan nyaman. Palm, claw maupun fingertip akan nyaman dengan mouse ini
Selain mouse, terdapat pula dokumen user lainnya seperti manual dan kartu garansi
Tidak hanya sampai disitu, kemampuan dari G402. Berikut adalah fitur yang ditawarkan :
  • Tracking berkecepatan tinggi dengan Fusion Engine
  • 8 Tombol yang dapat diprogram
  • Peralihan DPI aktual
  • Prosesor ARM 32-bit
  • Report rate 1 ms
  • Desain lebih nyaman
  • Klik berkecepatan tinggi

First Impression

Logitech G402 Hyperion Fury dikhususkan oleh Logitech untuk merajai game bergenre FPS. Platform game yang digunakan untuk menguji mouse ini di genre FPS adalah game Heroes and Generals. Performa yang fantastis dirasakan TechnoTips. Respon mouse untuk game yang membutuhkan DPI besar seperti FPS sangat cepat mengingat report rate yang tinggi. Ketika bermain di mode sniper pun akan sangat terbantu dengan tombol DPI Shift. Ini berguna untuk mengurangi sensitifitas mouse dalam sekejap dan dapat dikembalikan lagi.
Tidak hanya pada FPS, mouse ini juga diuji untuk game MOBA yaitu Dota2. Untuk durabilitas belum dapat diuji mengingat waktu yang dibutuhkan sangat lama. Namun untuk kenyamanan klik yang sangat dibutuhkan game MOBA, mouse ini dapat menyediakannya. 
Di platform game selanjutnya adalah pada game point blank. Mode shotgun pada game ini terkenal dengan quick change weapon atau QQ. Sayang sekali makro yang dihadirkan mouse ini tidak dapat menembus point blank. Namun terlepas dari itu, mouse ini sangat responsif. Sangat membantu bagi user untuk merespon gerakan tangan.
Terlepas dari game, beralih ke graphic design. Dengan menggunakan adobe illustrator, mouse ini melibas software dengan mudah. Tombol DPI shift yang amat membantu untuk kebutuhan DPI rendah.

Kesimpulan

Dengan harga yang Rp 500.000 per Mei 2016, mouse logitech G402 menghadirkan sensor dengan respon yang istimewa. Dipersenjatai dengan tombol tambahan yang banyak yang dapat diprogram dengan software bawaannya. Logitech Hyperion Fury adalah Best Bang for the buck di segmen gaming mouse

Senin, 02 Mei 2016

Crossfire vs SLI - Duel AMD NVIDIA di segmen kartu multi grafis

0 komentar

Peningkatan performa GPU adalah idaman dari setiap pc user. Mulai dari overclocking, ganti cooling sistem, upgrade VGA. Namun ada satu lagi cara untuk meningkatkan performa grafis dengan harga yang lebih murah ketimbang harus upgrade. Yak, multi-GPU. Dari kubu hijau atau NVIDIA multi-GPU ini diberi nama SLI, sedangkan dari AMD diberi nama crossfire.
Sistem multi-GPU yang dikembangakan kedua manufaktur, membuat user dapat meningkatkan performa grafis dari komputernya. Seiring dengan meningkatnya performa, kedua sistem baik SLI ataupun crossfire sangat boros daya. Boros daya, berarti juga banyak panas yang dikeluarkan lebih besar. Ini menjadi masalah tersendiri sebab daya yang banyak, dan panas yang dikeluarkan tidak sebanding dengan performa yang dikeluarkan meskipun terdapat peningkatan performa bila dibandingkan dengan single GPU.
Keuntungan tersendiri dari SLI ataupun Crossfire adalah kemampuannya untuk membuat surround gaming. Dan tentu saja dengan multi-monitor. Melihat dengan banyaknya port keluaran dari GPU.
Lalu manakah yang lebih baik? Crossfire ataukah SLI?

1. AMD Crossfire lebih fleksibel, SLI kaku.

NVIDIA memang memperbolehkan untuk menggunakan GPU dari Vendor yang berbeda-beda. Bukan hanya itu, clockspeed yang dipergunakan pun boleh bermacam-macam. Namun harus menggunakan GPU dengan tipe yang sama dengan VRAM yang sama pula. Berbeda dengan AMD yang memperbolehkan mencampur adukkan vendor, clockspeed, VRAM, bahkan GPU selama masih sama arsitekturnya.

2. AMD Crossfire lebih murah ketimbang NVIDIA SLI

NVIDIA mengharuskan serifikat SLI (SLI certification) untuk mengaktifkan kekuatan tersembunyi dari "twin power"nya. Ini yang menyebabkan beberapa motherboard tidak mendukung SLI tetapi mendukung Crossfire.

3. Tidak memerlukan perangkat tambahan untuk AMD Crossfire. SLI butuh SLI bridge


SLI Bridge menghubungkan GPU satu ke lainnya untuk NVIDIA. Sementara Crossfire melakukan komunikasi antar GPU lewat slot PCI-e.

4. AMD Crossfire bisa dipadukan dengan on board GPU

Dengan fitur ini, user dapat menggunakan crossfire dengan APU milik AMD yang tentunya mempunyai on board GPU.

Pada akhirnya dapat diambil kesimpulan bahwa NVIDIA membatasi sistemnya untuk memberikan kontrol konsistensi user experience untuk hasil yang maksimal. Sedangkan AMD memberikan lebih banyak fleksibilitas dan pilihan bagi usernya, meskipun pilihan itu belum tentu optimal. So? SLI or Crossfire is the best? It's about prespective